top of page
9.jpg
4.jpg
6.jpg
0.jpg
1.jpg
3.jpg
5.png
images.jpg
8.jpg
2.jpg
00.jpg

“KI HAJAR HARDJO UTOMO”

PENDIRI PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE

”PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE”

ARTI & MAKNA LAMBANG

 

      Segi empat panjang
    - Bermakna Perisai.

 

      Dasar Hitam
    - Bermakna kekal dan abadi.

 

      Hati putih bertepi merah

    - Bermakna cinta kasih ada batasnya.

 

      Merah melingkari hati putih
    - Bermakna berani mengatakan yang ada dihati/kata hati

 

       Sinar
    - Bermakna jalannya hukum alam/hukum kelimpahan

 

      Bunga Terate
    - Bermakna kepribadian yang luhur

 

      Bunga terate mekar, setengah mekar dan kuncup.
    - Bermakna dalam bersaudara tidak membeda-        bedakan    latar belakang

 

      Senjata silat
    - Bermakna pencak silat sebagai benteng Persaudaraan.

 

      Garis putih tegak lurus ditengah-tengah merah
    - Bermakna berani karena benar, takut karena salah

 

      Persaudaraan Setia Hati Terate
    - Bermakna mengutamakan hubungan antar sesama 

yang tumbuh dari hati yang tulus, ikhlas, dan bersih.
    - Apa yang dikatakan keluar dari hati yang tulus.
    - Kepribadian yang luhur.

     

      Hati putih bertepi merah terletak ditengah-tengah     lambang
    - Bermakna netral

Sejarah Berdirinya PSHT Persaudaraan Setia Hati Terate didirikan oleh Ki Hajar Hardjo Oetomo alias Judodihardjo. Beliau lahir pada tahun 1890 di Desa Pilangbango Kodya Madiun, beliau adalah salah satu murid dari Ki Ngabehi Soerodiwiryo yang merupakan salah satu warga Persaudaraan Setia Hati ( SH ). Pada tahun 1905 Ki Hajar Hardjo Oetomo lulus sekolah Kls.II/HIS (SD) kemudian magang di SD Beteng Madiun. Kemudian keluar dan pindah menjadi pegawai kereta api (ss) sebagai Leering Reambte di Bondowoso ,Penarukan dan Tapen. Pada tahun 1906 menjadi mantra pasar Spoor Madiun. Empat bulan kemudian ditempatkan di Desa Mlilir, Dolopo, Uteran dan Pagotan Madiun Sekitar Tahun 1916 beliau bekerja di Pabrik Gula Rejo Agung Madiun tapi tidak lama bekerja beliau juga keluar. Kemudian pada tahun 1917 beliau bekerja sebagai pegawai rumah Pengadilan Madiun.Pada tahun ini pula beliau di terima bekerja di Stasiun Kereta Api Madiun sebagai pekerja harian. Dengan semangat

dan jiwa patrionalisme dan nasionalisme beliau mendirikan perkumpulan Harta Jaya yang tujuan utamanya adalah memberantas rentenir yang dilakukan oleh antek – antek penjajah. Bersamaan dengan itu pula lahirlah VSTP (persatuan Pegawai Kereta Api ) dan Ki Hajar diangkat sebagai Hoofd Komisaris Belanda Madiun. Pada tahun ini pula beliau belajar Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati kepada Ki Ngabehi Soerodiwiryo. Pada tahun 1922 Ki Hajar Hardjo Oetomo masuk Serikat Islam ( SI ) dan ditunjuk sebagai pengurus Selanjutnya SI di jadikan sebagai wadah perjuangan untuk mengusir penjajah dari persada nusantara untuk mencapai Indonesia Merdeka Oleh karena itu Persaudaraan Setia Hati menurut pandangan dan tujuan Ki Harjar Hardjo Oetomo adalah : Untuk menggalang persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia Setia Hati khususnya Pencak Silat dapat dipergunakan sebagai alat perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia. Namun hal itu menurut Ki Ngabehi Soerodiwiryo, bahwasanya Persaudaraan Setia Hati bukan merupakan wadah atau alat perjuangan bangsa melainkan Setia Hati adalah perkumpulan Pencak Silat, yang mana anggotanya kebanyakan terdiri dari orang – orang pribumi kaum ningrat atau bangsawan dan bahkan pada saat itu Bangsa Belanda yang merupakan pekerja kereta api. Sehingga dengan diterimanya orang – orang pekerja kereta api Bangsa Belanda untuk ikut belajar Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati, menjadi awal pertentangan antara Ki Hajar Hardjo Oetomo dengan Ki Ngabehi Soerodiwiryo. Ki Ngabehi adalah: Bahwa ilmu Setia Hati tidak membedakan Suku, Agama maupun Ras. Ki Hajar Harjdo Oetomo adalah : Bahwa dengan masuknya / diterimanya Bangsa Belanda untuk belajar di Setia Hati merupakan hal yang sangat riskan / berisiko tingga karena dapat menjadi musuh dalam selimut, menurut beliau hal ini merupakan suatu hal yang sangat prinsip bagi perjuangan bangsa karena Pencak Silat Setia Hati khususnya merupakan salah satu alat perjuangan mencapai kemerdekaan Bangsa Indonesia.

 Seiring dengan hal itu ki Hajar Hardjo Oetomo sempat mengambil keputusan terakhir, dimana satu – satunya jalan adalah mengundurkan diri dari Persaudaraan Setia Hati. Kemudian beliau dengan berat hati mengajukan / ijin restu untuk mendirikan perkumpulan Pencak Silat Setia Hati Muda ( SHM ) namun permohonan tersebut oleh Ki Ngabehi Soerodiwiryo tidak dijawab sepatah katapun. Walaupun tidak ada jawaban dari Ki Ngabehi Soerodiwiryo , Ki Hajar Hardjo Oetomo tetap dengan pendiriannya yaitu mendirikan Perkumpulan Pencak Silat SH Muda di Desa Pilangbango Madiun Dikarenakan adanya latihan di Pilangbango Madiun oleh Ki Hajar Harjdo Oetomo akhirnya SHM dicap SH Merah ( Komunis ) oleh Ki Ngabehi Soerodiwiryo. Karena merasa dipolitisir sedemikian rupa dan untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan maka nama SHM dirubah menjadi PSC ( Pencak Silat Club ) Namun umur PSC tidak panjang karena dibubarkan oleh Belanda karana dianggap membahayakan mengingat ditempat tersebut banyak pemuda – pemuda Indonesia digembleng dan dilatih pencak silat, dan dikwatirkan hal tersebut akan digunakan untuk melakukan tero – terror atau pemberontakan terhadap Belanda. Dengan dibubarkan PSC oleh Belanda tidak menjadikan semangat perjuangan Ki Hajar Hardjo Oetomo surut. Dengan siasat politik gerilyanya, Pencak Silat Club diganti namanya Pemuda Sport Club. Hal tersebut merupakan suatu bagian srtategi politik perjuangan dengan semata – mata untuk mengelabuhi Belanda. Pada Tahun 1922 adalah merupakan tolak ukur atau pokok awal berdirinya Persaudaraan Setia Hati Terate.

 Kutipan bagi Angota;

Kita sebagai warga / orang PSHT harus mengakui bahwa SH yang didirikan oleh Ki Ageng Surowiryo adalah embrio dari PSHT. Sedangkan Persaudaraan Setia Hati Terate ( PSHT ) itu sendiri telah berdiri pada tahun 1922 di Desa Pilangbango Madiun oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo alias Judodiharjo, dan ajaran / ilmu yang ada di PSHT pun pasti berbeda dengan SH yang didirikan oleh Ki Ageng Surowiryo, Sehingga jika sampai saat ini masih ada warga PSHT yang masih berkiblat pada SH / Lebih bangga dengan SH tidak pada PSHT, sepertinya kadar kesetiaan pada Organisasi PSHT perlu untuk dipertanyakan. Apakah kita akan lebih bangga dengan orang tua yang bukan kandung dibandingkan dengan orang tua kandung kita sendiri ( PSHT ) ??. Sekarang marilah kita tanyakan pada hati nurani yang paling dalam, sebenarnya kita warga SETIA HATI atau warga Persaudaraan Setia Hati Terate ( PSHT ) ?? Semoga sedikit tulisan ini dapat menjadi bahan renungan untuk kita sem ua, Warga Persaudaran Setia Hati Terate. Semoga kutipan artikel diatas dapat membedakan antara SH tanpa embel – embel dengan SH Terate. Karena sudah dapat di pastikan sejarah dan perkembangan Persaudaraan Setia Hati dan Persaudaraan Setia Hati Terate berbeda seiring berjalannya waktu.

  • Wix Facebook page

Yayank Setya Permana©2013

Created : Iphoel1003@gmail.com

bottom of page